Asmara di asrama
santres
Setiap orang pasti memiliki kisah
asmaranya. Aku pun demikian. Kisahku bersamanya ketika kami bersama merajut
impian dan tinggal di asrama Santa Theresia atau yang biasa kami singkat Santres,
aku asrama putri dan dia asrama putra.
Namaku
Dian. Aku adalah seorang mahasiswa semester delapan. Sebagai mahasiswa akhir
tentu aku sedang disibukkan dengan tugas akhir. Artinya tidak ada lagi kata
santai karena ini adalah waktunya untuk mencapai garis finish. Disatu sisi,
usiaku semakin menapaki tangga. Aku juga butuh support, tidak hanya dari keluarga saja tetapi juga dari sang
penguasa hati.
Suatu
pagi di taman St. Mikhael depan asrama putri aku duduk membaca sebuah buku. Pria
itu terus memandangku. Seakan ingin mengungkapkan sesuatu. Aahh….mungkin
perasaanku saja. I admire you. will you be my lover? Tiba-tiba ia berada
disampingku dan mengatakannya. Aku tercengang. Apa yang harus kujawab. Hatiku berdebar
takaruan. I admire you too or don't, “Kataku
dalam hati”.
Namanya
Andi. Ia juga sama denganku, tinggal di asrama dan kuliah semester delapan. “hey,
bisakah kau menjawab pertanyaanku?, katanya lagi”. Aku bagaikan seekor tikus
yang terperangkap pada racun. Namun, tanpa ragu dan bimbang aku menjawab “ yes I want”. Kami pun jadian. Hari demi
hari kami menjalaninnya bersama dengan penuh kebahagiaan. Kemana-mana selalu
bersama. acara, misa, doa maupun ke mini
market. Kami juga selalu berbagi kasih
ketika ada yang kurang. Berdua selalu mengerjakan tugas akhir bersama dan
saling bertukar pikiran hingga akhirnya kami bisa menyelesaikannya dengan baik.
Taman
st. mikhael adalah tempat andalan kami untuk mengahabiskan waktu bersama. Tempat
ini akan menjadi kenangan terindahku. Pertarungan kami untuk menggapai
cita-cita hampir terbenam. Seperti bintang yang ditelan kegelapan, begitupula
hatiku merasa kehilangan saat kita harus berpisah.
Dua
minggu adalah sisa waktu kami untuk merajut kasih. Masing-masing kami akan
kembali ke kampung dan memulai proses yang baru. Kau harus tetap menjaga cinta
ini, kita akan kembali dipertemukan jika
dizinkan sang khalik. “Demikian pesannya untukku”
Komentar
Posting Komentar