Una vita di solidarietà è bella

Tiba-tiba air mataku jatuh. Aku teringat akan uangku  yang sudah habis kupakai  untuk membeli buku paket. Beruntungnya aku punya sahabat baik yang membantuku.

 

Aku Dhea. Umurku 21 tahun. Aku seorang mahasiswa STIPAS KAK yang tinggal di asrama Santa Theresia Avila. Aku mempunyai seorang sahabat karib namanya Tania. Biasanya kami saling membantu satu sama lain ketika ada yang kurang.

Pagi itu udaranya sangat panas bagaikan siang jam 12 padahal baru pukul 08.30. Aku duduk di  pojok kamarku sambil memikirkan bagaimana aku harus  makan sedangkan keperluan makanku sudah habis. Ketika aku membuka tempat penyimpanan beras” ohh yahh ampunnn berasku habis, mie dan lainnya juga habis. Ditambah lagi uangku yang sudah habis kupakai untuk membeli buku paket”. “Aku harus bagimana ini. Tak mungkin aku meminta lagi pada kakak dan orang tuaku sebab ini masih pertengahan bulan. Belum tentu mereka sudah  gajian”. “Biar hari ini aku tahan saja untuk tidak makan”kataku dalam hati.

Saat itu, aku hanya bisa bersedih sambil memeluk boneka Teddy kesayanganku. Tak lama kemudian aku merasa bantal kepalaku basah. Aku menangis. Tak tahu bagaimana caranya aku bisa makan.

“kamu kenapa”? ,tiba-tiba Tania datang menghampiriku. Aku hanya menjawab “tidak, aku tidak apa-apa” kataku. “tidak mungkin, kamu pasti ada sesuatu, ayo ceritakan siapa tahu aku bisa membantumu”. Lalu kuceritakan semuanya.

“kenapa kamu tidak bilang dari awal, biar aku bantu. Kitakan sahabat, kita juga sudah berjanji untuk saling membantu”. Sudah tenanglah, untuk sementara kamu makannya sama aku yahh , aku masih punya sedikit makanan”katanya.

“makasih yahh kamu sudah mau bantu aku, kamu memang sahabat terbaikku, I really love you Tania” kataku. “iyayaya sudah biasa saja, kayak aku orang lain ajah, but I love you to Dhea. Kita harus tetap bersahabat selamanya, kalaupun nanti kita sudah tamat kita tidak boleh saling melupakan yahh” jawabnya.

Kamipun sambil berpelukan dan berjanji tidak akan saling melupakan dan harus saling membantu disaat ada yang kekurangan. Indahnya hidup bersolidaritas.

 

Cerpen ini memberi pesan kepada pembaca untuk saling menolong satu sama lain yang kekurangan apalagi tinggal dalam satu komunitas. Kita adalah saudara. Ingatlah, solidaritas itu indahhh………..

Komentar

Postingan populer dari blog ini